Jumat, 21 Oktober 2016

BATAS-BATAS INDONESIA BAGIAN TIMUR

Adapun batas-batas geologi Indonesia bagian timur adalah sebagai berikut :
a.  Paparan Sahul
      Paparan Sahul merupakan lempeng bumi yang bergerak dari kawasan Australesia (Benua Australia) dan berada di sisi timur Garis Weber.Paparan Sahul merupakan bagian dari lempeng landas kontinen benua Sahul (Benua Australia-Papua) yang terletak di lepas pantai utara Australia dan lautan selatan pulau Papua.Paparan sahul membentang dari Australia Utara, meliputi laut Timor menyambung ke Timur di laut Arafura yang menyambung dengan pualu Papua.Kepulauan Aru menon jol diatas paparan Sahul.Paparan Sahul juga mencakup Paparan Rowley yang terletak disisi Samudera Hindia di Barat Laut Australia membentang hingga tanjung di Barat Laut Australia.
Dangkalan Sahul adalah daratan di dalam laut yang menghubungkan Indonesia bagian timur dengan benua Australia.Dangkalan ini mempengaruhi persebaran Flora dan Fauna di Indonesia, serta kesamaannya dengan Flora dan Fauna di Asia dan Australia.Adapun Flora dan Fauna Indonesia di daerah peralihan antara Asiatis dan Australia tidak memiliki kesamaan dengan yang ada di Asia dan Australia.karena itu Fauna di daerah ini merupakan khas Indonesia.
b.  Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Samudra Pasifik
Letak geologis Indonesia timur sebagai berikut:
a. Indonesia terletak pada pertemuan lempeng lithosfer, yaitu lempeng Indo - Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik.
bIndonesia terletak pada dua daerah dangkalan, yaitu Dangkalan Sahul, dan daerah laut pertengahan Australia Asiatis.
cTumbukan Lempeng Eurasia dan Lempeng India-Australia mempengaruhi Indonesia bagian barat, sedangkan pada Indonesia bagian timur, dua lempeng tektonik ini ditubruk lagi oleh Lempeng Samudra Pasifik dari arah timur. Akibat pertemuan lempeng itu menyebabkan :
d. Struktur Geologi di Wilayah Indonesia Bagian Timur lebih rumit dibandingkan wilayah Indonesia di bagian barat
ePulau di wilayah Indonesia bagian timur relative berukuran lebih kecil dibandingkan di wilayah Indonesia bagian barat

Struktur Geologi di Wilayah Indonesia Bagian Timur lebih rumit dibandingkan wilayah Indonesia di bagian barat
Tatanan tektonik Indonesia di bagian barat menunjukkan pola tektonik yang relative lebih sederhana dibandingkan Indonesia bagian timur.Kesederhanaan tatanan tektonik tersebut dipengaruhi oleh keberadaan Paparan Sunda yang relative stabil. Pergerakan dinamis mencolok hanya terjadi pada perputaran Kalimantan serta peregangan selat makassar. Hal ini terlihat pada pola sebaran jalur subduksi Indonesia Barat.Sementara keberadaan benua mikro yang dinamis karena dipisahkan oleh banyak system sasar sangat mempengaruhi bentuk kerumitan tektonik Indonesia bagian timur.
Berdasarkan konsep ini pula, Indonesia terbentuk tujuh jalur orogenesa, yaitu: jalur orogenesa Sunda, Barisan, Taulud, Sulawesi, Banda, Malanisia, dan Dayak. Kondisi struktur geologi wilayah Indonesia timur sangat rumit juga karena disebabkan Indonesia timur merupakan tempat terbentuknya system busur kepulauan yang unuk dengan asosiasi palung samudera, zona akresi, busur gunung api, dan cekungan busur belakang. Selain itu yang membuat rumit juga adalah busur-busur kepulauan nya yang dibatasi oleh lautan dengan kedalaman mencapai ribuan meter dengan palung-palung dalam yang terdapat diantara busur lengkung yang tajam dan beda relief yang sangat tajam.
            Secara tektonis, wilayah Indonesia Timur merupakan lokasi pertemuan tiga lempeng tektonik, yaitu Lempeng Pasifik yang bergerak dari arah timur ke barat, Lempeng Australia yang bergerak dari arah tenggara ke barat laut dan Lempeng Eurasia yang bergerak dari arah barat laut ke tenggara. Pertumbukan ketiga lempeng ini menghasilkan pola tektonik rumit yang menyebar dari Pulau Sulawesi, Maluku sampai Irian Jaya. Pergerakan Lempeng Pasifik dari timur ke arah barat mengakibatkan terbentuknya Patahan Sorong yang berupa patahan geser memanjang sepanjang pantai utara Irian Jaya, utara Serui dan Biak, bercabang di wilayah Kepala Burung, Irian Jaya kemudian bercabang lagi di sekitar Kepulauan Banggai dan Sula di Maluku. Semua hal ini berpengaruh pada kondisi struktur geologinya.
Pulau di wilayah Indonesia bagian timur relative berukuran lebih kecil dibandingkan di wilayah Indonesia bagian barat
Menurut teori tektonik lempeng, wilayah Indonesia bagian Timur diketahui sebagai zona interaksi antara lempeng Eurasia – Hindia, Australia, dan Pasifik.Lempeng-lempeng ini memperagakan zona-zona penunjaman aktif dengan arah gerak agak membujur dibagian utara, seperti misalnya palung-palung di Filipina, Halmahera dan Minahasa serta Timor di selatan yang agak melintang.Wilayah Indonesia timur juga tersusun oleh lempeng-lempeng mikro yang sifatnya lemah terhadap akumulasi energy dan mudah melepaskan energy dalam wujud gempa.
Pada bagian utara wilayah Indonesia timur, lempeng pasifik menabrak sisi barat dan selatan Indonesia. Tekanan dahsyat karena pergerakan tiga lempeng besar bumi: Lempeng Eurasia, Lempeng Hindia-Australia, dan lempeng Pasifik ini menyebabkan interior lempeng bumi dari kepulauan Indonesia ini terpecah-pecah menjadi bagian-bagian kecil kerak bumi yang bergerak antara satu terhadap lainnya yang dibatasi oleh patahan-patahan aktif. Sedangkan wilayah Indonesia bagian barat, daerahnya relative stabil dibandingkan wilayah Indonesia bagian timur, maka dari itu pulau-pulaunya berukuran lebih besar daripada yang berada di wilayah bagian Indonesia timur.
Secara fisiografis wilayah Indonesia dibatasi  di sebelah selatan oleh suatu palung laut dalam yang memanjang dan dapat diikuti mulai dari  Burma-Andaman-Sumatra-Jawa hingga ke Kepulauan Banda di bagian Timur Indonesia, yang merupakan jalur penekukan dan penyusupan lempeng Hindia-Australia ke bawah lempeng Asia Tenggara.  Antara Indonesia bagian timur dan barat, terdapat perbedaan fisiografis yang mencolok.  Di Indonesia bagian barat terdapat busur-busur kepulauan, yang dibatasi oleh lautan dengan kedalaman rata-rata berkisar antara 200 meter dan membentuk suatu paparan yang luas.
Di Indonesia bagian timur,  busur-busur kepulauannya dibatasi oleh lautan dengan kedalaman mencapai ribuan meter, dengan palung-palung dalam yang terdapat di antara busur lengkung yang tajam dan beda relief yang sangat tajam. Kedua fisiografi yang berbeda tersebut dibatasi oleh suatu garis imajiner yang membentang di atara Pulau Bali dan Pulau Lombok di selatan dan menerus ke utara melalui Selat Makasar.Garis tersebut dikenal sebagai garis Wallace yang awalnya merupakan garis pembatas yang memisahkan keragaman flora dan fauna antara Indonesia bagian barat dengan Indonesia bagian timur. Fisiografi pada dasarnya merupakan pencerminan dari kondisi geologi dan struktur suatu wilayah. Adanya perbedaan tersebut menunjukan adanya perbedaan perkembangan tektonik yang menonjol antara Indonesia bagian  barat dan bagian timur.
Indonesia sebagai negara kepulauan merupakan salah satu wilayah yang mempunyai tatanan geologi dan pola tektonik yang komplek dimuka Bumi ini. Secara tektonik lempeng, Indonesia merupakan lokasi benturan antara tiga lempeng utama litosfir yaitu Indo-Australia di bagian selatan, Pasifik di sebelah timur laut dan Eurasia di baPulau Sumatra memanjang dari Barat – Laut ke tenggara dengan panjang 1.650 Km dari UleLhee sampai Tanjung Cina (Djodjo dkk, 1985, 41) lebar pulaudibagian Utara berkisar 100 – 200 Km dibagian Selatan mencapai 350 Km.
Pada 135 juta tahun yang lalu India mulai terpisah dari Australia dan Papua yang masih bergabung dengan Antartika.Pemekaran di Ceno Tethys memiliki orientasi rata-rata NW-SE. Blok Argo dan Busur Woyla bergerak ke Asia Tenggara. Sekitar 25 juta tahun kemudian) India terpisah dari Australia.Blok Argo mendekati Sundaland dan pemekaran pada Ceno-Tethys yang berarah NW-SE berhenti.Pusat pemekaran antara India-Australia berkembang ke arah utara.Terjadi subduksi di bagian selatan Sumatra dan tenggara Kalimantan.Pada 90 juta tahun yang lalu Blok Argo mendekati Kalimantan sebelah barat laut Kalimantan dan Busur Woyla mendekati tepian Sumatra.Koalisi-koalisi tersebut menyebabkan subduksi yang berlangsung sebelumnya berhenti.India terus bergerak ke utara melalui subduksi pada Busur Incertus.Australia dan Papua mulai bergerak perlahan menjauhi Antartika. 
Pada Kapur Akhir, India bergerak cepat ke utara dikarenakan pemekaran yang cepat di bagian selatan dan terbentuk sesar-sesar tranform. Tidak ada pergerakan yang signifikan antara Australia dengan Sundaland serta tidak terjadi subduksi di bawah pulau Sumatra dan Jawa.Sekitar 55 juta tahun yang lalu pergerakan Australia-Sundalandmenyebabkan terbentuknya subduksi sepanjang barat tepi Sundaland, di bawah Pulau Sumba dan Sulawesi Barat, dan mungkin menerus ke utara.Batas antara lempeng Australia-Sundaland pada bagian selatan Jawa merupakan zona strike-slip sedangkan pada selatan Sumatra berupa zonastrike-slip tangensional.Busur Incertus dan batas utara dari Greater India bergabung dan terus bergerak ke utara.
Pada 45 juta tahun yang lalu Australia dan Papua mulai bergerak dengan cepat menjauhi Antartika.Terbentuk cekungan di sekitar daerah Celebes dan Filipina serta jalur subduksi yang mengarah ke selatan pada proto area Laut Cina Selatan. Pada 35 juta tahun yang lalu, daerah Sundaland mulai berotasi berlawanan dengan arah jarum jam, bagian timur Kalimantan dan Jawa secara relatif bergerak ke utara. Rotasi tersebut berlangsung disebabkan karena adanya interaksi lempeng India ke Asia. Pada 15 juta tahun yang lalu bagian kerak samudra pada Blok Banda yang berumur lebih tua dari 120 juta tahun yang lalu mencapai jalur subduksi pada s bagian selatan dari Sula Spur. Australia dan Papua mendekat ke posisi sekarang ini dan lengan-lengan dari Sulawesi mulai bergabung. Pada 5 juta tahun yang lalu jalur-jalur subduksi dan gunung berapi berkembang hampir mendekati keadaan saat ini.Australia dan Papua terus bergerak ke utara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar