KATA PENGANTAR
Puji
syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat-Nya kami
bisa menyelesaikan laporan yang berjudul Penulisan karya ilmiah. Laporan ini
diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Teknik Komunikasi Geologi.
Kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
laporan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. laporan ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami
harapkan demi sempurnanya laporan ini.
Semoga
laporan ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Pekanbaru, 19 februari 2016
DAFTAR ISI
COVER
KATA
PENGANTAR......................................................................
i
DAFTAR
ISI................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN............................................................... 1
1.1 LATAR
BELAKANG....................................................
1
1.2 TUJUAN & FUNGSI ................................................... 1
1.3 METODE
PENULISAN................................................
2
BAB II LANDASAN
TEORI.........................................................
3
2.1 KONSEP DASAR PENELITIAN
ILMIAH.................. 3
2.2 TEKNIK PENYAJIAN PENELITIAN
ILMIAH........... 4
2.3 TEKNIK PENULISAN KARYA
ILMIAH. ................. 8
2.4 MANFAAT PENULISAN KARYA
ILMIAH............... 9
2.5 HASIL PENULISAN ILMIAH...................................
12
BAB III
PENUTUP.................................................................... 15
3.1
KESIMPULAN........................................................... 15
3.2
SARAN....................................................................... 15
DAFTAR
PUSTAKA............. ....................................................
16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam konsep karya ilmiah. Karya ilmiah
terbentuk dari kata “karya” dan “ilmiah”. Karya berarti kerja dan hasil kerja
dan ilmiah berari bersifat ilmu. Dengan demikian karya ilmiah berarti kerja
atau hasil kerja berdasarkan ilmu atau kerja yang bersifat ilmu. Ilmu merupakan
pengetahuan yang diperoleh berdasarkan metode-metode ilmiah. Metode ilmiah
dilakukan untuk mendapatkan kebenaran ilmiah. Oleh karena itu, karya ilmiah
harus berisi kebenaran ilmiah. Jadi, karya ilmiah adalah karya yang disusun
dengan menggunakan metode ilmiah untuk mendapatkan kebenaran ilmiah.
Kebenaran ilmiah akan tercapai apabila
diperoleh dari pemikiran yang rasional (logis) dan dapat dibuktikan secara
empiris. Pemikiran yang rasional merpakan pemikiran yang disertai dengan
penalaran yang logis (diterima akal sehat). Penalaran yang ilmiah harus di
sertai dengan informasi (pengetahuan) yang tepercaya. Sedangkan empiris
maksudnya pemikiran yang disertai dengan bukti-bukti dan fakta-fakta.
1.2 Tujuan & Fungsi Penulisan
Pada dasarnya tujuan penulisan karya tulis ilmiah adalah sebagai berikut:
1.
Memecahkan masalah tertentu.
2.
Mencapai tujuan khususnya tertentu.
3.
Menambah ilmu pengetahuan dan konsep pengetahuan.
4.
Membina kemampuan menulis ilmiah.
5.
Membina kemampuan berfikir ilmiah.
Fungsi dari penulisan karya ilmiah adalah
sebagai berikut:
1.
Fungsi
pendidikan yaitu untuk memberikan pengalaman yang berharga sehingga penulis
mampu menulis, berpikir, dan mempertanggungjawabkan tulisannya secara ilmiah.
2.
Fungsi
penelitian yaitu sebagai sarana bagi penulisnya guna menerapkan prosedur ilmiah
dan mempraktikkannya dalam usaha mengembangkan ilmu pengetahuan.
3.
Fungsi
fungsional yaitu sebagai alat pengembangan ilmu pengetahuan, tambahan bahan
pustaka, dan kepentingan praktis dilapangan dalam satu disiplin ilmu tertentu.
1.3 Metode Penulisan
Penulisan Ilmiah ini dibuat dengan metode studi pustaka (literatur), yaitu
melalui informasi yang diperoleh dari berbagai sumber, seperti buku-buku
mengenai permasalahan dalam penulisan karya ilmiah, dan dari sumber-sumber
lainnnya seperti pada Internet itu sendiri.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Penulisan Ilmiah
Karya ilmiah terbentuk dari kata “karya”
dan “ilmiah”. Karya berarti kerja dan hasil kerja dan ilmiah berari bersifat
ilmu. Dengan demikian karya ilmiah berarti kerja atau hasil kerja berdasarkan
ilmu atau kerja yang bersifat ilmu. Ilmu merupakan pengetahuan yang diperoleh
berdasarkan metode-metode ilmiah. Metode ilmiah dilakukan untuk mendapatkan
kebenaran ilmiah. Oleh karena itu, karya ilmiah harus berisi kebenaran ilmiah.
Jadi, karya ilmiah adalah karya yang disusun dengan menggunakan metode ilmiah
untuk mendapatkan kebenaran ilmiah.
Kebenaran ilmiah akan tercapai apabila
diperoleh dari pemikiran yang rasional (logis) dan dapat dibuktikan secara
empiris. Pemikiran yang rasional merpakan pemikiran yang disertai dengan
penalaran yang logis (diterima akal sehat). Penalaran yang ilmiah harus di
sertai dengan informasi (pengetahuan) yang tepercaya. Sedangkan empiris
maksudnya pemikiran yang disertai dengan bukti-bukti dan fakta-fakta.
Pengertian Karya Ilmiah Menurut Para Ahli
:
- Menurut
Eko Susilo, M.– Artikel yang diperoleh sesuai dengan sifat ilmiah dan
didasarkan pada observasi, evaluasi, penelitian dalam bidang tertentu, disusun
menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan bahasa bersantun dan
isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/ keilmiahannya.
2 - Menurut
Yamilah dan Samsoerizal– Menjelaskan bahwa keragaman karya ilmiah terdiri
atasbeberapa jenis berdasarkan fungsi. Menurut kelompok, berbagai karya dikenal
ilmiahseperti; makalah, tesis dan disertasi.
3 - Wahyu–
Mengatakan bahwa “sebuah esai ilmiah untuk mengatakan jika ia mengangkat
keprihatinan dengan metode ilmiah”.
4 - Brotowidjoyo–
Mengatakan bahwa “monografi yang ditulis oleh ilmu pengetahuan yang menyajikan
fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar”.
5 - Dwiloka
dan Riana– Karya ilmiah atau artikel ilmiah adalah karya seorang ilmuwan (dalam
bentuk pembangunan) yang ingin mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni yang diperoleh melalui literatur, koleksi pengalaman, penelitian.
6 - Maryadi dalam Harun, dkk- Mendefinisikan
karya ilmiah “kerja yang berisi dan menilai masalah tertentu dengan menggunakan
kaidah ilmu”
7 - Menurut
Munawar Syamsudin– Penulisan ilmiah merupakan sebuah naskah yang membahas
suatu masalah tertentu, atas dasar konsepsi ilmiah tertentu, dengan memilih
metode tertentu dari presentasi secara keseluruhan, pada teratur dan konsisten.
2.2 Teknik Penyajian Penelitian Ilmiah
Tahap – tahap dalam pembuatan karangan
ilmiah :
1.
Pengumpulan
Bahan kerangka karangan ilmiah yang tersusun dengan baik dan teratur akan membuat
kegiatan pengumpulan bahan menjadi terarah, jelas, dan teratur. Bahan yang
harus dikumpulkan bergantung pada jenis dan topik karangan ilmiah. Jika
karangan ilmiah yang ditulis bersifat factual, maka bahan yang paling banyak
dibutuhkan fakta-fakta. Jika yang ditulis bersifat teoritis atau konseptual,
maka bahan yang paling banyak dibutuhkan berupa teori-teori atau konsep-konsep.
Jika yang ditulis merupakan perpaduan keduanya, maka bahan yang dibutuhkan
berupa fakta dan teori.
2.
Penulisan
Draf, setelah selesai dilaksanakan pengumpulan bahan, langkah selanjutnya
adalah melaksanakan penulisan draf. Ini didahului oleh kegiatan menetapkan
organisasi atau format, model pengungkapan, dan bahasa karangan ilmiah yang
akan digunakan. Dalam melaksanakan kegiatan ini kerangka tulisan dikembangkan,
dijabarkan dan diuraikan menjadi kalimat-kalimat dan paragraph-paragraf
sehingga menjadi wacana yang berisi suatu gagasan. Pengembangan, penjabaran dan
penguraiannya bias dilakukan dengan cara menulis bagian pendahuluan, bagian
inti, dan bagian penutup tulisan.
3.
Penulisan
Bagian Pendahuluan, bagian pendahuluan karangan ilmiah berisi penjelasan
tentang latar belakang masalah, tujuan penulisan. Pendahuluan ini umumnya
berfungsi mengenalkan topik, memberikan latar belakang, memberikan petunjuk
rencana tulisan secara keseluruhan dan atau menarik minat pembaca. Untuk itu,
penulisan bagian pendahuluan dapat dilakukan dengan berbagai cara. Ada tiga
cara lazim digunakan untuk menulis bagian pendahuluan, yaitu (a) pendahuluan
dimulai dengan sesuatu yang diketahui bersama (pengetahuan umum) atau teori
(konsep) yang relevan dengan topic yang akan ditulis, (b) pendahuluan yang
dimulai dengan pertanyaan retoris yang diperkirakan dapat mengantarkan pembaca
kepada masalah atau topic yang dibahasa dalam tulisan, dan (c) pendahuluan yang
dimulai dengan kutipan orang terkemuka, ungkapan atau slogan terkenal, dan
teori atau pendapat terkenal. Dengan salah satu dari tiga cara tersebut,
selanjutnya dapat ditulis masalah dan tujuan penulisan karya ilmiah.
4.
Penulisan
Bagian Inti, setelah pendahuluan berhasil anda tulis, lahkah selajutnya yang
harus anda kerjakan adalah menuliskan bagian inti. Ini merupakan bagian klimaks
atau puncak penulisan karya ilmiah. Dalam bagian inilah gagasan dikembangkan
dan bahan –bahan yang tersedia dirakit atau diuntaikan menjadi sebuah karangan
ilmiah yang baik, utuh, dn padu. Oleh karena itu disinal pengembangan paragraph
atau wacana dilakukan. Ada berbagai teknik yang dapat dipergunakan untuk
mengembangkan topic dan merakit bahan-bahan yang tersedia. Teknik itu antara
lain, teknik klasifikasi, teknik interpretasi, teknik hubungan sebab akibat,
teknik persamaan dan perbedaan teknik analogi dan teknik pemecahan masalah.
Penggunaan berbagai macam teknik tersebut bersifat saling melengkapi. Dlam
sebuah karangan ilmiah dapat digunakan berbagai teknik tersebut secara
serempak.
5.
Penulisan
Bagian Penutup, bagian penutup ini dapat diumpamakan sebagai gong yang menandai
berakhirnya penulisan karya ilmiah. Penulisan bagian penutup ini dapat
dilakukan dengan teknik: (1) penegasan kembali atau rangkuman yang inti
penulisan tanpa disertai oleh simpulan, (2) penarikan kesimpulan dari apa yang
telah dituliskan dalam bagian inti, dan (3) pemberian implikasi dan atau
rekomendasi terkait dengan masalah-masalah yang telah dibahas dalam karangan
ilmiah yang anda buat.
Secara garis besar, susunan/struktur
Penulisan Ilmiah adalah sebagai berikut :
1.
Bagian
Awal
2.
Pendahuluan
3.
Tinjauan
Pustaka / Landasan
Teori.
4.
Hasil
Penelitian dan
Analisa
5.
Kesimpulan
(&
Saran)
6.
Bagian
akhir
1. Bagian Awal
Bagian Awal,
terdiri atas :
Ø Halaman Judul
Ø Lembar Pengesahan
Ø Abstraksi
Ø Kata Pengantar
Ø Daftar
Tabel
Ø Daftar
Gambar
Ø Daftar
Lampiran
2. Pendahuluan
Pendahuluan
menguraikan pokok persoalan. Terdiri dari :
Ø Latar Belakang Masalah, menguraikan
mengapa penulis sampai kepada pemilihan topik permasalahan yang bersangkutan.
Ø Masalah dan Pembatasan Masalah,
memberikan batasan yang jelas bagian mana dari persoalan yang dikaji
dan bagian mana yang tidak.
Ø Tujuan Penulisan, menggambarkan
hasil-hasil yang diharapkan dari penelitian ini dengan memberikan jawaban
terhadap masalah yang diteliti.
Ø Metode Penelitian, menjelaskan cara
pelaksanaan kegiatan penelitian, mencakup cara pengumpulan data dan cara
analisa data.
Ø Jenis-Jenis Metode Penelitian :
Ø Studi Pustaka. Semua bahan diperoleh dari
buku-buku dan/atau jurnal.
Ø Studi Lapangan. Data diambil langsung di
lokasi penelitian.
Ø Gabungan Menggunakan gabungan kedua metode
di atas.
Ø Sistematika Penulisan, memberikan gambaran
umum dari bab ke bab isi dari Penulisan Ilmiah.
- Landasan Teori (untuk yang melakukan
penelitian), menguraikan teori-teori yang menunjang penulisan/penelitian,
yang bisa diperkuat dengan menunjukkan hasil penelitian sebelumnya.
4 - Gambaran Umum (untuk yang melakukan penelitian
/ kerja praktek), menguraikan secara singkat profil tempat dilakukannya kerja
praktek / penelitian. Dibuat bab sendiri (tidak termasuk dalam landasan
teori).
5 - Hasil Penelitian dan Analisa
Bagian ini
dapat dipecah menjadi beberapa bab:
Ø Hasil Penelitian (Analisa Perusahaan).
Menguraikan hasil penelitian yang mencakup semua aspek yang terkait dengan
penelitian.
Ø Analisa dan Pembahasan (Pembahasan).
Menjelaskan tentang keterkaitan antar faktor-faktor dari data lapangan yang
diperoleh dan membahas masalah-masalah yang diajukan.
6. Kesimpulan dan Saran
Bab ini bisa
terdiri dari Kesimpulan saja atau ditambahkan Saran.
Ø Kesimpulan. Berisi jawaban dari masalah
yang diajukan penulis, yang diperoleh dari penelitian.
Ø Saran. Ditujukan kepada pihak-pihak
terkait, sehubungan dengan hasil penelitian.
7. Bagian Akhir
Ø Daftar Pustaka, berisi daftar referensi
(buku, jurnal, majalah, dll), yang digunakan dalam penulisan.
Ø Daftar Simbol, berisi deretan
simbol-simbol yang digunakan di dalam penulisan, lengkap dengan keterangannya.
Ø Lampiran, penjelasan tambahan, dapat
berupa uraian, program, gambar, perhitungan-perhitungan, grafik, atau tabel,
yang merupakan penjelasan rinci dari apa yang disajikan di bagian-bagian
terkait sebelumnya.
2.3 Teknik Penulisan karya ilmiah
1. Penomoran Bab serta subbab
Ø Bab dinomori dengan menggunakan angka
romawi.
Ø Subbab dinomori dengan menggunakan angka
latin dengan mengacu pada nomor bab/subbab dimana bagian ini terdapat.
II ………………… (Judul Bab)
2.1 ………………..(Judul Subbab)
2.2 ………………..(Judul Subbab)
2.2.1 ………………(Judul Sub-Subbab)
Ø Penulisan nomor dan judul bab di tengah
dengan huruf besar, ukuran font 14, tebal.
Ø Penulisan nomor dan judul subbab dimulai
dari kiri, dimulai dengan huruf besar, ukuran font 12, tebal.
2. Penomoran Halaman
Ø Bagian Awal, nomor halaman ditulis dengan
angka romawi huruf kecil (i,ii,iii,iv,…).Posisi di tengah bawah (2 cm dari
bawah). Khusus untuk lembar judul dan lembar pengesahan, nomor halaman tidak
perlu diketik, tapi tetap dihitung.
Ø Bagian Pokok, nomor halaman ditulis dengan
angka latin. Halaman pertama dari bab pertama adalah halaman nomor satu.
Peletakan nomor halaman untuk setiap awal bab di bagian bawah tengah, sedangkan
halaman lainnya di pojok kanan atas.
Ø Bagian akhir, nomor halaman ditulis di
bagian bawah tengah dengan angka latin dan merupakan kelanjutan dari penomoran
pada bagian pokok.
3. Judul dan Nomor
Gambar/Grafik/Tabel
Ø Judul gambar/grafik diketik di bagian
bawah tengah dari gambar. Judul tabel diketik di sebelah atas tengah dari
tabel.
Ø Penomoran tergantung pada bab yang
bersangkutan, contoh : gambar 3.1 berarti gambar pertama yang aga di bab III.
4. Penulisan Daftar Pustaka
Ø Ditulis berdasarkan urutan penunjukan
referensi pada bagian pokok tulisan ilmiah.
Ø Ditulis menurut kutipan-kutipan
Ø Menggunakan nomor urut, jika tidak
dituliskan secara alfabetik
Ø Nama pengarang asing ditulis dengan format
: nama keluarga, nama depan. Nama pengarang Indonesia ditulis normal, yaitu :
nama depan + nama keluarga
Ø Gelar tidak perlu disebutkan.
Ø Setiap pustaka diketik dengan jarak satu
spasi (rata kiri), tapi antara satu pustaka dengan pustaka lainnya diberi jarak
dua spasi.
Ø Bila terdapat lebih dari tiga pengarang,
cukup ditulis pengarang pertama saja dengan tambahan ‘et al’.
Ø Penulisan daftar pustaka tergantung jenis
informasinya yang secara umum memiliki urutan sebagai berikut :
Ø Nama Pengarang, Judul karangan
(digarisbawah / tebal / miring), Edisi, Nama Penerbit, Kota Penerbit, Tahun
Penerbitan.
2.4. Manfaat Penyusunan Karya Ilmiah
Penyusunan
karya ilmiah memberikan manfaat yang besar sekali, baik bagi penulis maupun
bagi masyarakat pada umumnya. Sekurang-kurangnya
ada beberapa manfaat yang diperoleh dari kegiatan tersebut, yang
intinya adalah sebagai berikut:
Manfaat bagi penulis :
1. Penulis dapat terlatih mengembangkan
keterampilan membaca yang efektif karena sebelum menulis karya ilmiah, ia mesti
membaca dahulu kepustakaan yang ada relevansinya dengan topik yang hendak
dibahasa.
2. Penulis dapat terlatih menggabungkan hasil
bacaan dari berbagai sumber, mengambil sarinya, dan mengembangkannya ke tingkat
pemikiran yang lebih matang.
3. Penulis dapat berkenalan dengan - kegiatan
perpustakaan, seperti mencari bahan bacaan dalam katalog pengarang atau katalog
judul buku.
4. Penulis dapat meningkatkan keterampilan
dalam mengorganisasi dan menyajikan data dan fakta secara jelas dan sistematis.
5. Penulis dapat memperoleh kepuasan
intelektual.
6. Penulis turut memperluas cakrawala ilmu
pengetahuan masyarakat.
7. Membentuk budaya akademik di pendidikan
perkuliahan baik pada mahasiswa, dosen dan staff lainnya.
Manfaat bagi pembaca :
1 - Pembaca dapat mengetahui, memahami konsep
dasar penulisan karya ilmiah.
2 - Pembaca dapat mengetahui dan memahami
naskah ilmiah, jenis-jenis dan ciri-ciri serta syarat-syarat dalam penulisan
karya ilmiah.
3 - Pembaca dapat mengetahui, memahami dan
mampu mengimplementasikan teori, konsep dan langkah-langkah penulisan karya
ilmiah dan unsur-unsurnya.
- Pembaca mengetahui, memahami dan menguasai
tentang kajian kepustakaan untuk mengimplementasikan dalam penulisan karya
ilmiah.
5 - Pembaca dapat mengetahui, memahami dan
menguasai tentang pembuatan skipsi, tesis, disertasi jurnal.
Manfaat penulisan karya ilmiah bagi
mahasiswa :
1 - Mahasiswa dapat mengetahui, memahami
konsep dasar penulisan karya ilmiah
- Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami naskah ilmiah, jenis-jenis dan ciri-ciri serta syarat-syarat dalam penulisan karya ilmiah.
- Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami naskah ilmiah, jenis-jenis dan ciri-ciri serta syarat-syarat dalam penulisan karya ilmiah.
3 - Mahasiswa dapat mengetahui, memahami dan
mampu mengimplementasikan teori, konsep dan langkah-langkah penulisan karangan
ilmiah dan unsur-unsurnya.
4 - Mahasiswa mengetahui, memahami dan
menguasai tentang kajian kepustakaan untuk mengimplementasikan dalam penulisan
karangan ilmiah.
5 - Mahasiswa mengetahui, memahami dan
menguasai tentang pembuatan skripsi,tesis, disertasi jurnal.
6 - Mahasiswa mengetahui, memahami, dan
menguasai cara menyajikan tabel, grafik beserta petunjuk pembuatan tabel.
7 - Mahasiswa dapat memahami dan menguasai
pembuatan biografi, summary dan indeks.
Menurut
sikumbang (1981), sekurang-kurangnya ada enam manfaat yang diperoleh dari
kegiatan tersebut:
1 - Penulis dapat terlatih mengembangkan
keterampilan membaca yang efektif karena sebelum menulis karya ilmiah, ia mesti
membaca dahulu kepustakaan yang ada relevansinya dengan topik yang hendak
dibahas.
- Penulis dapat terlatih menggabungkan hasil
bacaan dari berbagai sumber, mengambil sarinya, dan mengembangkannya ke tingkat
pemikiran yang lebih matang.
3 - Penulis dapat berkenalan dengan kegiatan
perpustakaan seperti mencari bahan bacaan dalam katalog pengarang atau katalog
judul buku.
4 - Penulis dapat meningkatkan keterampilan
dalam mengorganisasi dan menyajikan data dan fakta secara jelas dan sistematis.
5 - Penulis dapat memperoleh kepuasan
intelektual.
- Penulis turut memperluas cakrawala ilmu
pengetahuan masyarakat.
Jika
dicermati karya ilmiah memberikan manfaat yang besar sekali, baik bagi penulis
sendiri maupun bagi pembaca tau masyarakat pada umumnya. Sekurang-kurangnya ada
delapan manfaat atau keuntungan yang diperoleh dari kegitan tersebut. Kedelapan
keuntungan tersebut antara lain:
1 - Dengan menulis kita dapat lebih mengenali
kemampuan dan potensi diri kita. Kita mengetahui sampai dimana tingkat
pengetahuan kita tentang topik tertentu. Untuk mengembangkan topik itu terpaksa
kita harus berpikir, menggali pengetahuan dan pengalaman yang terkadang
tersimpan di alam bawah sadar.
2 - Melalui kegitan menulis kita mengembangkan
barbagai gagasan. Kita harus berpikir ilmiah, menghubung-hubungkan dan
membangkitkan fakta-fakta yang mungkin tidak pernah kita lakukan jika kita
tidak menulis.
- Kegitan menulis memaksa kita lebih banyak
menyerapa, mencari, dan mengusai informasi sehubungan dengan topik yang kita
tulis. Dengan demikian kegitan menulis memperluas wawasan baik secara teoritis
maupun fakta-fakta yang berhubungan.
4 - Menulis berarti mengorganisasikan gagasan
secara sistematis dan mengungkapkannya secara tersurat. Dengan demikian kita
dapat menjelaskan permasalahan yang semula mungkin masih samar bagi kita
sendiri.
5 - Melalui tulisan kita dapat meninjau dan
menilai gagasan kita seendiri secara lebih objektif.
6 - Dengan menuliskan gagasan di atas kertas
kita kan lebih mudah memecahkan permasalahan, yakni dengan menganalisisnya
secara tersurat, dalam konteks yang lebih konkret.
- Tugas menulis mengenai suatu topik
mendorong kita belajar secara aktif. Kita harus menjadi penemu sekaligus
pemecah masalah, bukan sekedar menjadi penyadap informasi dari orang lain.
- Kegitan menulis yang terencana akan
membiasakan kita berpikir dan berbahasa secara tertib (Akhadiyah, 1999:1-2).
2.5 Hasil Penulisan Ilmiah
Hasil dari suatu penelitian dapat ditulis
dalam berbagai bentuk tulisan ilmiah seperti karya tulis, paper, report,
skripsi atau tesis, desertasi, dan sebagainya.
1.
Karya
tulis ialah karya ilmiah yang disusun siswa Sekolah Menengah Tingkat Atas
(SMTA) untuk melengkapi syarat-syarat mengikuti Evaluasi Belajar Tahap akhir
(EBTA). Karyatulis harus bersifat pemecahan persoalan dari suatu tema, sehingga
kesimpulan-kesimpulan karyatulis memberi sumbangan yang nyata bagi perkembangan
hasil pengolahan mengenai suatu hal dengan mempergunakan metode-metode
ilmiah. Karyatulis harus bertemakan persoalan dalam lingkungan jurusan siswa
yang bersangkutan.
2.
Paper
ialah hasil penelitian ilmiah yang ditulis oleh seseorang sebagai bahan
pertanggungjawaban yang dibebankan kepadanya. Kadang-kadang seorang mahasiswa
menyusun paper untuk dipertanggungjawabkan kepada dosennya kalau ia ingin lulus
dari sesuatu mata kuliah tertentu. Begitu pula kadang-kadang seorang pejabat
atau seorang ahli diminta membuat paper untuk bahan seminar atau simposium,
kalau ia ditunjuk sebagai pemasaran atau pembahas utama.
3.
Report
atau laporan, juga merupakan karya tulis dari hasil suatu tugas atau
penelitian, yang harus diserahkan pada suatu instansi. Berbeda dengan paper
biasanya report kalau sudah diserahkan tidak lagi dipertanggungjawabkan. Khusus
bagi lingkungan perguruan tinggi report ini biasanya diminta dari hasil kerja
mahasiswa sesuai dengan profesi atau spesialisasinya masing-masing.
4.
Skripsi
dan tesis sebenarnya sama, hanya istilahnya saja yang berbeda. Tetapi ada
beberapa pihak yang sengaja membedakan antara skripsi dengan tesis, dengan
alasan isi dan mutu tesis harus lebih baik daripada skripsi. Oleh sebab itu
skripsi dianggap sebagai tulisan ilmiah yang merupakan bagian dari
syarat-syarat untuk meraih gelar sarjana muda, dari suatu perguruan tinggi.
5.
Tesis
dianggap sebagai tulisan ilmiah yang merupakan bagian dari syarat-syarat ujian
untuk mencapai gelar sarjana lengkap, dari suatu perguruan tinggi buah skripsi
hendaknya mahasiswa bahwa melaksanakan penelitian empiris, dan untuk menyusun
tesis hendaknya mahasiswa mengadakan penelitian yang bersifat studi
eksperimental. Analisa statistik akhir-akhir ini juga sering digunakan baik
pada skripsi maupun pada tesis.
6.
Desertasi
yaitu suatu tulisan ilmiah yang biasaya dipergunakan oleh seseorang untuk
memperoleh gelar doktor dalam suatu cabang ilmu pengetahuan. Desertasi ini
biasanya dipertahankan oleh penyusun promovendus di depan para guru besar dari
suatu lingkungan perguruan tinggi. Dalam hubungan ini biasanya promenvendus
biasanya didampingi oleh suatu konsultan yang biasanya disebut promotor dan
seorang pembantu konsultan yang disebut co-promotor.
Suatu
penelitian harus memenuhi beberapa karakteristik untuk dapat dikatakan sebagai
penelitian ilmiah. Umumnya ada empat karakteristik penelitian ilmiah, yaitu :
1. Sistematik, yang berarti suatu penelitian
harus disusun dan dilaksanakan secara berurutan sesuai pola dan kaidah yang
benar, dari yang mudah dan sederhana sampai yang kompleks.
2. Logis. Suatu penelitian dikatakan benar
bila dapat diterima akal dan berdasarkan fakta empirik. Pencarian kebenaran
harus berlangsung menurut prosedur atau kaidah bekerjanya akal, yaitu logika.
Prosedur penalaran yang dipakai bisa prosedur induktif yaitu cara berpikir
untuk menarik kesimpulan umum dari berbagai kasus individual (khusus) atau
prosedur deduktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan yang bersifat
khusus dari pernyataan yang bersifat umum.
3. Empirik, artinya suatu penelitian biasanya
didasarkan pada pengalaman sehari-hari (fakta aposteriori, yaitu fakta dari
kesan indra) yang ditemukan atau melalui hasil coba-coba yang kemudian diangkat
sebagai hasil penelitian. Landasan penelitian empirik ada tiga yaitu :a). Hal-hal
empirik selalu memiliki persamaan dan perbedaan (ada penggolongan atau
perbandingan satu sama lain). b). Hal-hal empirik selalu
berubah-ubah sesuai dengan waktu. c). Hal-hal empirik tidak
bisa secara kebetulan, melainkan ada penyebabnya (ada hubungan sebab akibat).
4. Replikatif. Artinya suatu penelitian yang
pernah dilakukan harus diuji kembali oleh peneliti lain dan harus memberikan
hasil yang sama bila dilakukan dengan metode, kriteria, dan kondisi yang sama.
Agar bersifat replikatif, penyusunan definisi operasional variabel menjadi
langkah penting bagi seorang peneliti
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan
uraian dan pemaparan materi diatas tentang menyusun karya ilmiah maka dapat
diambil kesimpulan. Manfaat dari penyusunan ilmiah :
1.
Melatih
kita untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif;
2.
Melatih
untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber; mengambil sarinya, dan
mengembangkannya ke tingkat pemikiran yang lebih matang.
3.
Mengenalkan
dengan kegiatan kepustakaan; seperti mencari bahan bacaan dalam katalog
pengarang atau katalog judul buku.
4.
Meningkatkan
pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis.
5.
Dapat
memperoleh kepuasan intelektual;
6.
Turut
memperluas cakrawala ilmu pengetahuan;
7.
Sebagai
bahan acuan/penelitian pendahuluan untuk penelitian selanjutnya.
3.2 Saran
Demikian laporan yang kami buat, semoga
dapat bermanfaat bagi pembaca. Apabila ada saran dan kritik yang ingin di
sampaikan, silahkan sampaikan kepada kami.
Apabila ada terdapat kesalahan mohon dapat
mema'afkan dan memakluminya, karena kami adalah hamba Allah yang tak luput dari
salah khilaf, Alfa dan lupa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar