Jumat, 21 Oktober 2016

MAKALAH KARYA ILMIAH

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan laporan yang berjudul Penulisan karya ilmiah. Laporan ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Teknik Komunikasi Geologi.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga laporan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya laporan ini. 
Semoga laporan ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.


Pekanbaru, 19 februari 2016





DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR......................................................................     i
DAFTAR ISI...................................................................................     ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................     1
1.1 LATAR BELAKANG....................................................     1
1.2 TUJUAN & FUNGSI ...................................................     1
1.3 METODE PENULISAN................................................    2
BAB II LANDASAN TEORI.........................................................    3
2.1 KONSEP DASAR PENELITIAN ILMIAH..................    3
2.2 TEKNIK PENYAJIAN PENELITIAN ILMIAH...........   4
2.3 TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH. .................    8
2.4 MANFAAT PENULISAN KARYA ILMIAH...............    9
2.5 HASIL PENULISAN ILMIAH...................................    12
BAB III PENUTUP....................................................................     15
3.1 KESIMPULAN...........................................................    15
3.2 SARAN.......................................................................    15
DAFTAR PUSTAKA............. ....................................................     16



BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Dalam konsep karya ilmiah. Karya ilmiah terbentuk dari kata “karya” dan “ilmiah”. Karya berarti kerja dan hasil kerja dan ilmiah berari bersifat ilmu. Dengan demikian karya ilmiah berarti kerja atau hasil kerja berdasarkan ilmu atau kerja yang bersifat ilmu. Ilmu merupakan pengetahuan yang diperoleh berdasarkan metode-metode ilmiah. Metode ilmiah dilakukan untuk mendapatkan kebenaran ilmiah. Oleh karena itu, karya ilmiah harus berisi kebenaran ilmiah. Jadi, karya ilmiah adalah karya yang disusun dengan menggunakan metode ilmiah untuk mendapatkan kebenaran ilmiah.
Kebenaran ilmiah akan tercapai apabila diperoleh dari pemikiran yang rasional (logis) dan dapat dibuktikan secara empiris. Pemikiran yang rasional merpakan pemikiran yang disertai dengan penalaran yang logis (diterima akal sehat). Penalaran yang ilmiah harus di sertai dengan informasi (pengetahuan) yang tepercaya. Sedangkan empiris maksudnya pemikiran yang disertai dengan bukti-bukti dan fakta-fakta.

1.2 Tujuan & Fungsi Penulisan
Pada dasarnya tujuan penulisan karya tulis ilmiah adalah sebagai berikut:
1.     Memecahkan masalah tertentu.
2.     Mencapai tujuan khususnya tertentu.
3.     Menambah ilmu pengetahuan dan konsep pengetahuan.
4.     Membina kemampuan menulis ilmiah.
5.     Membina kemampuan berfikir ilmiah.
Fungsi dari penulisan karya ilmiah adalah sebagai berikut:
1.     Fungsi pendidikan yaitu untuk memberikan pengalaman yang berharga sehingga penulis mampu menulis, berpikir, dan mempertanggungjawabkan tulisannya secara ilmiah. 
2.     Fungsi penelitian yaitu sebagai sarana bagi penulisnya guna menerapkan prosedur ilmiah dan mempraktikkannya dalam usaha mengembangkan ilmu pengetahuan.
3.     Fungsi fungsional yaitu sebagai alat pengembangan ilmu pengetahuan, tambahan bahan pustaka, dan kepentingan praktis dilapangan dalam satu disiplin ilmu tertentu.
1.3 Metode Penulisan 
            Penulisan Ilmiah ini dibuat dengan metode studi pustaka (literatur), yaitu melalui informasi yang diperoleh dari berbagai sumber, seperti buku-buku mengenai permasalahan dalam penulisan karya ilmiah, dan dari sumber-sumber lainnnya seperti pada Internet itu sendiri.



BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Penulisan Ilmiah
Karya ilmiah terbentuk dari kata “karya” dan “ilmiah”. Karya berarti kerja dan hasil kerja dan ilmiah berari bersifat ilmu. Dengan demikian karya ilmiah berarti kerja atau hasil kerja berdasarkan ilmu atau kerja yang bersifat ilmu. Ilmu merupakan pengetahuan yang diperoleh berdasarkan metode-metode ilmiah. Metode ilmiah dilakukan untuk mendapatkan kebenaran ilmiah. Oleh karena itu, karya ilmiah harus berisi kebenaran ilmiah. Jadi, karya ilmiah adalah karya yang disusun dengan menggunakan metode ilmiah untuk mendapatkan kebenaran ilmiah.
Kebenaran ilmiah akan tercapai apabila diperoleh dari pemikiran yang rasional (logis) dan dapat dibuktikan secara empiris. Pemikiran yang rasional merpakan pemikiran yang disertai dengan penalaran yang logis (diterima akal sehat). Penalaran yang ilmiah harus di sertai dengan informasi (pengetahuan) yang tepercaya. Sedangkan empiris maksudnya pemikiran yang disertai dengan bukti-bukti dan fakta-fakta.
Pengertian Karya Ilmiah Menurut Para Ahli :
Menurut Eko Susilo, M.– Artikel yang diperoleh sesuai dengan sifat ilmiah dan didasarkan pada observasi, evaluasi, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan bahasa bersantun dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/ keilmiahannya.
2   - Menurut Yamilah dan Samsoerizal– Menjelaskan bahwa keragaman karya ilmiah terdiri atasbeberapa jenis berdasarkan fungsi. Menurut kelompok, berbagai karya dikenal ilmiahseperti; makalah, tesis dan disertasi.
3  - Wahyu– Mengatakan bahwa “sebuah esai ilmiah untuk mengatakan jika ia mengangkat keprihatinan dengan metode ilmiah”.
4  - Brotowidjoyo– Mengatakan bahwa “monografi yang ditulis oleh ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar”.
5  - Dwiloka dan Riana– Karya ilmiah atau artikel ilmiah adalah karya seorang ilmuwan (dalam bentuk pembangunan) yang ingin mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang diperoleh melalui literatur, koleksi pengalaman, penelitian.
6  - Maryadi dalam Harun, dkk- Mendefinisikan karya ilmiah “kerja yang berisi dan menilai masalah tertentu dengan menggunakan kaidah ilmu”
7  - Menurut Munawar Syamsudin– Penulisan ilmiah merupakan sebuah naskah  yang membahas suatu masalah tertentu, atas dasar konsepsi ilmiah tertentu, dengan memilih metode tertentu dari presentasi secara keseluruhan, pada teratur dan konsisten.

2.2 Teknik Penyajian Penelitian Ilmiah
Tahap – tahap dalam pembuatan karangan ilmiah :
1.     Pengumpulan Bahan kerangka karangan ilmiah yang tersusun dengan baik dan teratur akan membuat kegiatan pengumpulan bahan menjadi terarah, jelas, dan teratur. Bahan yang harus dikumpulkan bergantung pada jenis dan topik karangan ilmiah. Jika karangan ilmiah yang ditulis bersifat factual, maka bahan yang paling banyak dibutuhkan fakta-fakta. Jika yang ditulis bersifat teoritis atau konseptual, maka bahan yang paling banyak dibutuhkan berupa teori-teori atau konsep-konsep. Jika yang ditulis merupakan perpaduan keduanya, maka bahan yang dibutuhkan berupa fakta dan teori. 
2.     Penulisan Draf, setelah selesai dilaksanakan pengumpulan bahan, langkah selanjutnya adalah melaksanakan penulisan draf. Ini didahului oleh kegiatan menetapkan organisasi atau format, model pengungkapan, dan bahasa karangan ilmiah yang akan digunakan. Dalam melaksanakan kegiatan ini kerangka tulisan dikembangkan, dijabarkan dan diuraikan menjadi kalimat-kalimat dan paragraph-paragraf sehingga menjadi wacana yang berisi suatu gagasan. Pengembangan, penjabaran dan penguraiannya bias dilakukan dengan cara menulis bagian pendahuluan, bagian inti, dan bagian penutup tulisan.
3.     Penulisan Bagian Pendahuluan, bagian pendahuluan karangan ilmiah berisi penjelasan tentang latar belakang masalah, tujuan penulisan. Pendahuluan ini umumnya berfungsi mengenalkan topik, memberikan latar belakang, memberikan petunjuk rencana tulisan secara keseluruhan dan atau menarik minat pembaca. Untuk itu, penulisan bagian pendahuluan dapat dilakukan dengan berbagai cara. Ada tiga cara lazim digunakan untuk menulis bagian pendahuluan, yaitu (a) pendahuluan dimulai dengan sesuatu yang diketahui bersama (pengetahuan umum) atau teori (konsep) yang relevan dengan topic yang akan ditulis, (b) pendahuluan yang dimulai dengan pertanyaan retoris yang diperkirakan dapat mengantarkan pembaca kepada masalah atau topic yang dibahasa dalam tulisan, dan (c) pendahuluan yang dimulai dengan kutipan orang terkemuka, ungkapan atau slogan terkenal, dan teori atau pendapat terkenal. Dengan salah satu dari tiga cara tersebut, selanjutnya dapat ditulis masalah dan tujuan penulisan karya ilmiah.
4.     Penulisan Bagian Inti, setelah pendahuluan berhasil anda tulis, lahkah selajutnya yang harus anda kerjakan adalah menuliskan bagian inti. Ini merupakan bagian klimaks atau puncak penulisan karya ilmiah. Dalam bagian inilah gagasan dikembangkan dan bahan –bahan yang tersedia dirakit atau diuntaikan menjadi sebuah karangan ilmiah yang baik, utuh, dn padu. Oleh karena itu disinal pengembangan paragraph atau wacana dilakukan. Ada berbagai teknik yang dapat dipergunakan untuk mengembangkan topic dan merakit bahan-bahan yang tersedia. Teknik itu antara lain, teknik klasifikasi, teknik interpretasi, teknik hubungan sebab akibat, teknik persamaan dan perbedaan teknik analogi dan teknik pemecahan masalah. Penggunaan berbagai macam teknik tersebut bersifat saling melengkapi. Dlam sebuah karangan ilmiah dapat digunakan berbagai teknik tersebut secara serempak.
5.     Penulisan Bagian Penutup, bagian penutup ini dapat diumpamakan sebagai gong yang menandai berakhirnya penulisan karya ilmiah. Penulisan bagian penutup ini dapat dilakukan dengan teknik: (1) penegasan kembali atau rangkuman yang inti penulisan tanpa disertai oleh simpulan, (2) penarikan kesimpulan dari apa yang telah dituliskan dalam bagian inti, dan (3) pemberian implikasi dan atau rekomendasi terkait dengan masalah-masalah yang telah dibahas dalam karangan ilmiah yang anda buat.
Secara garis besar, susunan/struktur Penulisan Ilmiah adalah sebagai berikut :
1.     Bagian Awal
2.     Pendahuluan
3.     Tinjauan Pustaka / Landasan Teori.             
4.     Hasil Penelitian dan Analisa                                    
5.     Kesimpulan (& Saran)                                
6.     Bagian akhir

1.  Bagian Awal
     Bagian Awal, terdiri atas :
        Ø  Halaman Judul
        Ø  Lembar Pengesahan
        Ø  Abstraksi
        Ø  Kata Pengantar
        Ø  Daftar Tabel                               
        Ø  Daftar Gambar                        
        Ø  Daftar Lampiran                         
2.  Pendahuluan
     Pendahuluan menguraikan pokok persoalan. Terdiri dari :
   Ø  Latar Belakang Masalah, menguraikan mengapa penulis sampai kepada pemilihan topik permasalahan yang bersangkutan.
   Ø  Masalah dan Pembatasan Masalah, memberikan batasan  yang jelas bagian mana dari persoalan yang dikaji dan bagian mana yang tidak.
   Ø  Tujuan Penulisan, menggambarkan hasil-hasil yang diharapkan dari penelitian ini dengan memberikan jawaban terhadap masalah yang diteliti.
  Ø  Metode Penelitian, menjelaskan cara pelaksanaan kegiatan penelitian, mencakup cara pengumpulan data dan cara analisa data.
   Ø  Jenis-Jenis Metode Penelitian :
   Ø  Studi Pustaka. Semua bahan diperoleh dari buku-buku dan/atau jurnal.
   Ø  Studi Lapangan. Data diambil langsung di lokasi penelitian.
   Ø  Gabungan Menggunakan gabungan kedua metode di atas.
   Ø  Sistematika Penulisan, memberikan gambaran umum dari bab ke bab isi dari Penulisan Ilmiah.
  - Landasan Teori (untuk yang melakukan penelitian), menguraikan teori-teori yang menunjang penulisan/penelitian, yang bisa diperkuat dengan menunjukkan hasil penelitian sebelumnya.
4  - Gambaran Umum (untuk yang melakukan penelitian / kerja praktek), menguraikan secara singkat profil tempat dilakukannya kerja praktek / penelitian. Dibuat bab sendiri (tidak termasuk dalam landasan teori).
5  - Hasil Penelitian dan Analisa
     Bagian ini dapat dipecah menjadi beberapa bab:
   Ø  Hasil Penelitian (Analisa Perusahaan). Menguraikan hasil penelitian yang mencakup semua aspek yang terkait dengan penelitian.
    Ø  Analisa dan Pembahasan (Pembahasan). Menjelaskan tentang keterkaitan antar faktor-faktor dari data lapangan yang diperoleh dan membahas masalah-masalah yang diajukan.
6.  Kesimpulan dan Saran
     Bab ini bisa terdiri dari Kesimpulan saja atau ditambahkan Saran.
    Ø  Kesimpulan. Berisi jawaban dari masalah yang diajukan penulis, yang diperoleh dari penelitian.
    Ø  Saran. Ditujukan kepada pihak-pihak terkait, sehubungan dengan hasil penelitian.
7.  Bagian Akhir
    Ø  Daftar Pustaka, berisi daftar referensi (buku, jurnal, majalah, dll), yang digunakan dalam penulisan.  
   Ø  Daftar Simbol, berisi deretan simbol-simbol yang digunakan di dalam penulisan, lengkap dengan keterangannya.
   Ø  Lampiran, penjelasan tambahan, dapat berupa uraian, program, gambar, perhitungan-perhitungan, grafik, atau tabel, yang merupakan penjelasan rinci dari apa yang disajikan di bagian-bagian terkait sebelumnya.

2.3 Teknik Penulisan karya ilmiah
1.  Penomoran Bab serta subbab
     Ø  Bab dinomori dengan menggunakan angka romawi.
     Ø  Subbab dinomori dengan menggunakan angka latin dengan mengacu pada nomor bab/subbab dimana bagian ini terdapat.
         II ………………… (Judul Bab)
         2.1 ………………..(Judul Subbab)
              2.2  ………………..(Judul Subbab)
         2.2.1 ………………(Judul Sub-Subbab)
    Ø  Penulisan nomor dan judul bab di tengah dengan huruf besar, ukuran font 14, tebal.
   Ø  Penulisan nomor dan judul subbab dimulai dari kiri, dimulai dengan huruf besar, ukuran font 12, tebal.
2.  Penomoran Halaman
    Ø  Bagian Awal, nomor halaman ditulis dengan angka romawi huruf kecil (i,ii,iii,iv,…).Posisi di tengah bawah (2 cm dari bawah). Khusus untuk lembar judul dan lembar pengesahan, nomor halaman tidak perlu diketik, tapi tetap dihitung.
     Ø  Bagian Pokok, nomor halaman ditulis dengan angka latin. Halaman pertama dari bab pertama adalah halaman nomor satu. Peletakan nomor halaman untuk setiap awal bab di bagian bawah tengah, sedangkan halaman lainnya di pojok kanan atas.
   Ø  Bagian akhir, nomor halaman ditulis di bagian bawah tengah dengan angka latin dan merupakan kelanjutan dari penomoran pada bagian pokok.
3.  Judul dan Nomor Gambar/Grafik/Tabel
    Ø  Judul gambar/grafik diketik di bagian bawah tengah dari gambar. Judul tabel diketik di sebelah atas tengah dari tabel.
    Ø  Penomoran tergantung pada bab yang bersangkutan, contoh : gambar 3.1 berarti gambar pertama yang aga di bab III.
4.  Penulisan Daftar Pustaka
     Ø  Ditulis berdasarkan urutan penunjukan referensi pada bagian pokok tulisan ilmiah.
     Ø  Ditulis menurut kutipan-kutipan
     Ø  Menggunakan nomor urut, jika tidak dituliskan secara alfabetik
   Ø  Nama pengarang asing ditulis dengan format : nama keluarga, nama depan. Nama pengarang Indonesia ditulis normal, yaitu : nama depan + nama keluarga
     Ø  Gelar tidak perlu disebutkan. 
    Ø  Setiap pustaka diketik dengan jarak satu spasi (rata kiri), tapi antara satu pustaka dengan pustaka lainnya diberi jarak dua spasi.
    Ø  Bila terdapat lebih dari tiga pengarang, cukup ditulis pengarang pertama saja dengan tambahan ‘et al’.
    Ø  Penulisan daftar pustaka tergantung jenis informasinya yang secara umum memiliki urutan sebagai berikut :
   Ø  Nama Pengarang, Judul karangan (digarisbawah / tebal / miring), Edisi, Nama Penerbit, Kota Penerbit, Tahun Penerbitan.

2.4. Manfaat Penyusunan Karya Ilmiah
Penyusunan karya ilmiah memberikan manfaat yang besar sekali, baik bagi penulis maupun bagi masyarakat pada umumnya. Sekurang-kurangnya ada beberapa manfaat yang diperoleh dari kegiatan tersebut, yang intinya adalah sebagai berikut:
Manfaat bagi penulis :
1.     Penulis dapat terlatih mengembangkan keterampilan membaca yang efektif karena sebelum menulis karya ilmiah, ia mesti membaca dahulu kepustakaan yang ada relevansinya dengan topik yang hendak dibahasa.
2.     Penulis dapat terlatih menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber, mengambil sarinya, dan mengembangkannya ke tingkat pemikiran yang lebih matang.
3.     Penulis dapat berkenalan dengan  -  kegiatan perpustakaan, seperti mencari bahan bacaan dalam katalog pengarang atau katalog judul buku.
4.     Penulis dapat meningkatkan keterampilan dalam mengorganisasi dan menyajikan data dan fakta secara jelas dan sistematis.
5.     Penulis dapat memperoleh kepuasan intelektual.
6.     Penulis turut memperluas cakrawala ilmu pengetahuan masyarakat.
7.     Membentuk budaya akademik di pendidikan perkuliahan baik pada mahasiswa, dosen dan staff lainnya.

Manfaat bagi pembaca :
1  -   Pembaca dapat mengetahui, memahami konsep dasar penulisan karya ilmiah.
2  -   Pembaca dapat mengetahui dan memahami naskah ilmiah, jenis-jenis dan ciri-ciri serta syarat-syarat dalam penulisan karya ilmiah.
3  - Pembaca dapat mengetahui, memahami dan mampu mengimplementasikan teori, konsep dan langkah-langkah penulisan karya ilmiah dan unsur-unsurnya.
 Pembaca mengetahui, memahami dan menguasai tentang kajian kepustakaan untuk mengimplementasikan dalam penulisan karya ilmiah.
5  -  Pembaca dapat mengetahui, memahami dan menguasai tentang pembuatan skipsi, tesis, disertasi jurnal.

Manfaat penulisan karya ilmiah bagi mahasiswa :
1   -   Mahasiswa dapat mengetahui, memahami konsep dasar penulisan karya ilmiah
-  Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami naskah ilmiah, jenis-jenis dan ciri-ciri serta syarat-syarat dalam penulisan karya ilmiah.
3  -  Mahasiswa dapat mengetahui, memahami dan mampu mengimplementasikan teori, konsep dan langkah-langkah penulisan karangan ilmiah dan unsur-unsurnya.
4 - Mahasiswa mengetahui, memahami dan menguasai tentang kajian kepustakaan untuk mengimplementasikan dalam penulisan karangan ilmiah.
5   -   Mahasiswa mengetahui, memahami dan menguasai tentang pembuatan skripsi,tesis, disertasi jurnal.
6  -   Mahasiswa mengetahui, memahami, dan menguasai cara menyajikan tabel, grafik beserta petunjuk pembuatan tabel.
7  -    Mahasiswa dapat memahami dan menguasai pembuatan biografi, summary dan indeks.

Menurut sikumbang (1981), sekurang-kurangnya ada enam manfaat yang diperoleh dari kegiatan tersebut:
1  - Penulis dapat terlatih mengembangkan keterampilan membaca yang efektif karena sebelum menulis karya ilmiah, ia mesti membaca dahulu kepustakaan yang ada relevansinya dengan topik yang hendak dibahas.
   - Penulis dapat terlatih menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber, mengambil sarinya, dan mengembangkannya ke tingkat pemikiran yang lebih matang.
3  - Penulis dapat berkenalan dengan kegiatan perpustakaan seperti mencari bahan bacaan dalam katalog pengarang atau katalog judul buku.
4  -  Penulis dapat meningkatkan keterampilan dalam mengorganisasi dan menyajikan data dan fakta secara jelas dan sistematis.
5  -  Penulis dapat memperoleh kepuasan intelektual.
    -  Penulis turut memperluas cakrawala ilmu pengetahuan masyarakat.

Jika dicermati karya ilmiah memberikan manfaat yang besar sekali, baik bagi penulis sendiri maupun bagi pembaca tau masyarakat pada umumnya. Sekurang-kurangnya ada delapan manfaat atau keuntungan yang diperoleh dari kegitan tersebut. Kedelapan keuntungan tersebut antara lain:
1  -  Dengan menulis kita dapat lebih mengenali kemampuan dan potensi diri kita. Kita mengetahui sampai dimana tingkat pengetahuan kita tentang topik tertentu. Untuk mengembangkan topik itu terpaksa kita harus berpikir, menggali pengetahuan dan pengalaman yang terkadang tersimpan di alam bawah sadar.
2 - Melalui kegitan menulis kita mengembangkan barbagai gagasan. Kita harus berpikir ilmiah, menghubung-hubungkan dan membangkitkan fakta-fakta yang mungkin tidak pernah kita lakukan jika kita tidak menulis.
   - Kegitan menulis memaksa kita lebih banyak menyerapa, mencari, dan mengusai informasi sehubungan dengan topik yang kita tulis. Dengan demikian kegitan menulis memperluas wawasan baik secara teoritis maupun fakta-fakta yang berhubungan.
4 -  Menulis berarti mengorganisasikan gagasan secara sistematis dan mengungkapkannya secara tersurat. Dengan demikian kita dapat menjelaskan permasalahan yang semula mungkin masih samar bagi kita sendiri.
5 -   Melalui tulisan kita dapat meninjau dan menilai gagasan kita seendiri secara lebih objektif.
6 - Dengan menuliskan gagasan di atas kertas kita kan lebih mudah memecahkan permasalahan, yakni dengan menganalisisnya secara tersurat, dalam konteks yang lebih konkret.
   -  Tugas menulis mengenai suatu topik mendorong kita belajar secara aktif. Kita harus menjadi penemu sekaligus pemecah masalah, bukan sekedar menjadi penyadap informasi dari orang lain.
  - Kegitan menulis yang terencana akan membiasakan kita berpikir dan berbahasa secara tertib (Akhadiyah, 1999:1-2).

2.5 Hasil Penulisan Ilmiah
Hasil dari suatu penelitian dapat ditulis dalam berbagai bentuk tulisan ilmiah seperti karya tulis, paper, report, skripsi atau tesis, desertasi, dan sebagainya.
1.     Karya tulis ialah karya ilmiah yang disusun siswa Sekolah Menengah Tingkat Atas (SMTA) untuk melengkapi syarat-syarat mengikuti Evaluasi Belajar Tahap akhir (EBTA). Karyatulis harus bersifat pemecahan persoalan dari suatu tema, sehingga kesimpulan-kesimpulan karyatulis memberi sumbangan yang nyata bagi perkembangan hasil pengolahan mengenai suatu hal dengan mempergunakan metode-metode ilmiah. Karyatulis harus bertemakan persoalan dalam lingkungan jurusan siswa yang bersangkutan.
2.     Paper ialah hasil penelitian ilmiah yang ditulis oleh seseorang sebagai bahan pertanggungjawaban yang dibebankan kepadanya. Kadang-kadang seorang mahasiswa menyusun paper untuk dipertanggungjawabkan kepada dosennya kalau ia ingin lulus dari sesuatu mata kuliah tertentu. Begitu pula kadang-kadang seorang pejabat atau seorang ahli diminta membuat paper untuk bahan seminar atau simposium, kalau ia ditunjuk sebagai pemasaran atau pembahas utama.
3.     Report atau laporan, juga merupakan karya tulis dari hasil suatu tugas atau penelitian, yang harus diserahkan pada suatu instansi. Berbeda dengan paper biasanya report kalau sudah diserahkan tidak lagi dipertanggungjawabkan. Khusus bagi lingkungan perguruan tinggi report ini biasanya diminta dari hasil kerja mahasiswa sesuai dengan profesi atau spesialisasinya masing-masing.
4.     Skripsi dan tesis sebenarnya sama, hanya istilahnya saja yang berbeda. Tetapi ada beberapa pihak yang sengaja membedakan antara skripsi dengan tesis, dengan alasan isi dan mutu tesis harus lebih baik daripada skripsi. Oleh sebab itu skripsi dianggap sebagai tulisan ilmiah yang merupakan bagian dari syarat-syarat untuk meraih gelar sarjana muda, dari suatu perguruan tinggi.
5.     Tesis dianggap sebagai tulisan ilmiah yang merupakan bagian dari syarat-syarat ujian untuk mencapai gelar sarjana lengkap, dari suatu perguruan tinggi buah skripsi hendaknya mahasiswa bahwa melaksanakan penelitian empiris, dan untuk menyusun tesis hendaknya mahasiswa mengadakan penelitian yang bersifat studi eksperimental. Analisa statistik akhir-akhir ini juga sering digunakan baik pada skripsi maupun pada tesis.
6.     Desertasi yaitu suatu tulisan ilmiah yang biasaya dipergunakan oleh seseorang untuk memperoleh gelar doktor dalam suatu cabang ilmu pengetahuan. Desertasi ini biasanya dipertahankan oleh penyusun promovendus di depan para guru besar dari suatu lingkungan perguruan tinggi. Dalam hubungan ini biasanya promenvendus biasanya didampingi oleh suatu konsultan yang biasanya disebut promotor dan seorang pembantu konsultan yang disebut co-promotor.
Suatu penelitian harus memenuhi beberapa karakteristik untuk dapat dikatakan sebagai penelitian ilmiah. Umumnya ada empat karakteristik penelitian ilmiah, yaitu :
1.     Sistematik, yang berarti suatu penelitian harus disusun dan dilaksanakan secara berurutan sesuai pola dan kaidah yang benar, dari yang mudah dan sederhana sampai yang kompleks.
2.     Logis. Suatu penelitian dikatakan benar bila dapat diterima akal dan berdasarkan fakta empirik. Pencarian kebenaran harus berlangsung menurut prosedur atau kaidah bekerjanya akal, yaitu logika. Prosedur penalaran yang dipakai bisa prosedur induktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan umum dari berbagai kasus individual (khusus) atau prosedur deduktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan yang bersifat khusus dari pernyataan yang bersifat umum.
3.     Empirik, artinya suatu penelitian biasanya didasarkan pada pengalaman sehari-hari (fakta aposteriori, yaitu fakta dari kesan indra) yang ditemukan atau melalui hasil coba-coba yang kemudian diangkat sebagai hasil penelitian. Landasan penelitian empirik ada tiga yaitu :a). Hal-hal empirik selalu memiliki persamaan dan perbedaan (ada penggolongan atau perbandingan satu sama lain). b). Hal-hal empirik selalu berubah-ubah sesuai dengan waktu. c). Hal-hal empirik tidak bisa secara kebetulan, melainkan ada penyebabnya (ada hubungan sebab akibat).
4.     Replikatif. Artinya suatu penelitian yang pernah dilakukan harus diuji kembali oleh peneliti lain dan harus memberikan hasil yang sama bila dilakukan dengan metode, kriteria, dan kondisi yang sama. Agar bersifat replikatif, penyusunan definisi operasional variabel menjadi langkah penting bagi seorang peneliti


BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
Berdasarkan uraian dan pemaparan materi diatas tentang menyusun karya ilmiah maka dapat diambil kesimpulan. Manfaat dari penyusunan ilmiah :
1.     Melatih kita untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif;
2.     Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber; mengambil sarinya, dan mengembangkannya ke tingkat pemikiran yang lebih matang.
3.     Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan; seperti mencari bahan bacaan dalam katalog pengarang atau katalog judul buku.
4.     Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis.
5.     Dapat memperoleh kepuasan intelektual;
6.     Turut memperluas cakrawala ilmu pengetahuan;
7.     Sebagai bahan acuan/penelitian pendahuluan untuk penelitian selanjutnya.

3.2 Saran
Demikian laporan yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Apabila ada saran dan kritik yang ingin di sampaikan, silahkan sampaikan kepada kami.
Apabila ada terdapat kesalahan mohon dapat mema'afkan dan memakluminya, karena kami adalah hamba Allah yang tak luput dari salah khilaf, Alfa dan lupa.
  





Tidak ada komentar:

Posting Komentar